Ransiki, Rendahnya partisipasi perempuan dalam ruang demokrasi, menjadi kefokusan di mata publik, Majelis Rakyat Papua Barat ( MR-PB), dalam sosialisasi pada 1 Mey 2017 yang di laksanakan di balai Kampung Kobrey, dalam rangka membangung krakter keperempuanan Papua, dan sumber daya manusia (SDM) setiap individu, agar mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan-keputusan publik, adalah konsep dasar MRPB Bidang Keperempuanan yang di jelaskan dalam sosialisasi tersebut.
Selain membangun SDM, perempuan harus bersatu dalam bidang-bidang keperempuanan, guna mengembalikan harkat dan martabat keperempuanan yang selalu di anggap lemah di tengah-tengah masyarakat. ungkap SALOMINA INYOMUSI S,km (Ketua Ikatan Perempuan ARFAK), yang sekaligus menjadi moderator dalam sosialisasi yang di hadiri oleh beberapa tokoh-tokoh Perempuan Papua yang berada Di Manokwari Selatan. Keterlibatan perempuan dalam sosialisasi MR-PB Perwakilan Perempuan, kegiatan ini dihadiri oleh berapa suku dari Perwakilan Perempuan termasuk, Suku Biak, Serui, selain dari suku besar Arfak di Distrik Ransiki, adapun tokoh-tokoh Agama yang sempat menghadiri (Perwakilan Perempuan) dan beberapa tokoh Perempuan Lainnya.
Target perekrutan yang diharapkan dari MR-PB perwakilan Perempuan, Kab. Mansel yang diwakilkan oleh Salomina Inyomusi S. Km tidak maksimal, minat dari Perempuan Papua dalam Kancah Perpolitikan tidak memenuhi standar maupun kuantitas. Syarat yang diberikan Oleh MR-PB pun terlalu berlebihan, kebijakan yang tidak demokratis, bahwa setiap anggota yang mengikuti seleksi MR-PB harus memiliki Ijazah Sarjana (S1) atau paling tidak harus berumur 30 tahun. Ini terlihat meresahkan oleh segelintir orang dan meniadakan potensi generasi muda khususnya kaum perempuan, seharusnya perempuan juga diberi ruang untuk mengembangkan potensi Diri melalui lembaga MR-PB. Dengan semangat dan keinginan yang maju sehingga adanya lembaga ini, tentu bisa memberi langkah-langkah yang baik, oleh karnanya proses edukasi sebagai dasar pijakan terhadap kemajuan Perempuan Papua Lainnya melalui kegiatan-kegiatan tersebut (MR-PB), begitu ujar Ibu Salo.
HARAPAN PEREMPUAN PAPUA
Sosialisasi MR-PB Perwakilan Perempuan Kab. Manokwari Selatan memberikan angin segar dalam dinamika perpolitikan. Ini seharusnya menjadi batu Loncatan Pemerintah Daerah untuk Melihat Potensi Perempuan Papua sehingga bisa terlibat dalam mendorong pembangunan Daerah. Dukungan yang datang dalam Kegiatan Sosialisasi MR-PB tidak dihadiri oleh pemerintah Kab. Mansel, Kegiatan di maksud hanya dihadiri oleh KETUA DAS Bapak Yusuf Kawey selaku anggota Dewan dan tim Seleksi MR-PB Perwakilan Perempuan.
MR-PB Perwakilan Perempuan merupakan hal yang patut didukung oleh elemen Masyarakat PAPUA, khususnya (kalangan Perempuan). Untuk menunjukan bahwa Perempuan Papua juga bisa memberi konstribusi baik terhhadap perkembangan dan kemajuan daerah.
N. B. P, (Jumat/05/05/2017)
No comments